Jumat, 23 Agustus 2013

Enaknya Jadi Cucu kiyai II

By on 05.29


Tapi indar hanya diam tidak menghiraukan perkataan annisa

Annisa:”ya udah. aku juga bisa ko cari informasi sendiri’’.  (kata annisa sambil duduk)
Tak lama kemudian, terlihat zahara keluar dari kamarnya,semua mata memandang kearah zahara,
Salsabila:”teh, kenapa teteh dari tadi murung terus?”
Rivan:”biasa palingan juga zahara lagi putus cinta”.
Nizam:”mending seperti A nizam saja…. seperti pribahasa, mati satu tumbuh seribu putus satu cari yang baru”.
Fatimah:”iiih,  nizam. ko gitu, lihat tuh zahara tambah murung”.
Mereka hanya tertawa mendengar perkataan nizam,tak lama kemudian umi datang dan berkata.
Umi:”wadu…h cucu  umi lagi pada ngapain? “
Salsabila:”umi……… umi…. tahu tidak, kalo teh zahara sekarang lagi putus cinta”.
Umi hanya tersenyum dan berkata.
Umi:”imam,besok kan abah mau nyangkul disawah. tolong bilangin sama iqbal suruh santri laki-laki besok pagi ikut abah kesawah”.
Imam:”iya umi, nanti imam bilangin sama kang iqbal”.
Fatimah:”umi bagaimana dengan anak perempuan?”.
Umi:”iya Fatimah,tolong bilangin farida suruh bantu umi masak”.
Fatimah:”iya umi”.
Umi:”kalian jangan bicara terus, ini sudah malam, cepat tidur nanti kesiangan lagi”.
Hazni:”’iya umi bentar lagi ko”.

Umi pergi meninggalkan mereka yang sedang berbincang-bincang,karana malam semakin larut, kemudian mereka masuk kedalam kamar masing-masing.
Pagi-pagi sekali, annisa bangun lebih awal, tidak seperti biasanya. hal itu membuat cucu lain heran termasuk umi dan abah.

Zahara:”teh annisa tumben banget teteh bangun pagi-pagi, mau kemana ?”.
Annisa:”’’mau ikut kesawah”.
Indar:”’’haahaha…,kesawah?.... biasanya kamu kan ngnggak ikut kesawah?”.
Rivan:”sebenernya kamu kesawah mau apa ?”.
Anissa:”yaa mau lihatin yang nyangkul, takutnya mereka kerjanya ngnggak bener.”
Indar:”mau lihat nyangkul….. atau… mau lihat yang nyangkul?”
Annisa:”ya dua-duanya lah.”
Imam:”ya sudah, kalo kalian mau ikut kesawah ayo pergi, kasihan  semua anak santri sudah pada pergi dari tadi.”

Saat mendengar imam berkata seperti itu, annisa buru-buru pergi,disusul dengan cucu yang lain. hanya Fatimah dan aisyah saja yang tidak ikut,setelah sampai disawah seperti biasa mereka tidak ikut turun kesawah, melainkan hanya melihat para santri yang sedang bekerja,terlihat annisa sedang mencar-cari sesuatu dan salsabila bertanya pada annisa.

Salsabila:”teh nissa lagi nyari apa sich?. ko aku lihatin dari tadi mondar- mandir terus.”
Annisa:”itu lagi nyari sigigi kelinci, dari tadi dia nggak kelihatan,kemana yach”?
Salsabila:”tumben banget teh nisa nyari sigigi kelinci,memangnya ada apa?”
Anissa:”itu ada urusan penting” .

Salsabila dan annisa pergi ketempat anak laki-laki, sementara hazni dan zahara tetap ditempat anak perempuan,saat annisa dan salsabila datang indar berkata

Indar:”ngapain kalian kesini”?
Annisa:”mau ketemu A indar”.
Salsabila:”bohong A,itu mau lihatin darul yang kata annisa ganteng”.
Annisa:”A lihat sigigi kelinci nggak”?
Indar:”kang hilman,itu dia disebrang, lagi ngupas kelapa muda sama A imam dan rivan”.
Annisa langsung pergi meninggalkan indar dan berteriak-teriak
Annisa:”heeey   hilman,…….hilman …….”
Hilman:”ada apa neng”? (kata hilman sambil berjalan menghampiri annisa)
Hilman:”ada apa neng cari saya”? (kata hilman sambil tersenyum)
Annisa:”jangan senyum gigi kamu mau keluar tuh”.
Hilman:”maaf neng, tumben nyari saya..memangnya ada apa”?
Annisa:”hilman. kamu tahu sama darul nggak”?
Hilman:”darul yang mana neng,?.... nama darul kan banyak”.
Annisa:”itu… darul yang duduknya suka deket A indar”.
Hilman:”ooooh….. itumah saya tahu, namanya… darul fahman”.(kata hilman sambil teriak semua orang melihat hilman dan nisa termasuk darul,darul hanya tersenyum)
Annisa yang merasa malu memukul hilman sambil berkata.
Annisa:”jangan keras-keras dong… kan malu didengar banyak orang”.
Hilman:”ada perlu apa neng sama darul “?
Annisa:”bukan sama darul tapi sama kamu,tolong. kamu cari informasi yang bersangkutan dengan darul selengkap-lengkapnya.. ingat harus darul fahman. bukan darul yang lain’.
Hilman:”oke atuh neng. siap saya akan laksanakan,kapan neng butuhnya? sekarang saja atuh ,mumpung lagi ada orangnya… atau mau  besok,lusa ataau tahun depan”?
Annisa:”dasar bodoh,tahun depan. ya entar kalo udah nyampe asrama,terus jangan kasih tahu siapa-siapa yach ini rahasia hanya kita yang tahu,kalo sampai bocor gigi kamu bakalan aku buntungin”.
Hilman:”ampun neng atuh takut,jangan kaya gitu, kalo gigi saya dibuntungin entar saya ngunyah pake apa”?
Annisa:”ganti ajach sama gigi kelinci, lagian abah punya banyak kelinci..yaudah aku pergi”.(sambil melirik kearah darul,darul hanya tersenyum dan tertunduk)
Seperti biasa, jika salsabila ada disawah semua santri selalu merasa takut, karena salsabila pasti mengeluarkan mulut keretanya. selain itu dia juga suka mengerjain para santri.
Salsabila:”weuuuy semuanya kerja,kerja,kerjaa…. (sambil mengacung kan topinya)
nanti saya laporin sama abah, ini topinya abah, dia  wakilin sama saya. eh                    kamu”?(sambil berjalan kearah santri laki-laki yang bernama jaki)
Salsabila:”eh….. ko kamu ngnggak kotor?... nggak kerja yach. aku bilangin lho sama abah”.(sambil melemparkan lumpur kebadan jaki)
Jaki:”aduuh neng salsa, saya kan kerja tapi saya bersih kaya gini karena hadist”.
Salsa:”apa ,mana hadisnya”?..
Jaki:”itu neng, kan ada hadis yang mengatakan bahwa kebersihan itu sebagian dari iman.” (kata jaki sambil membersihkan lumpur yang ada dibadanya)
Salsabila:”itu kan beda lagi jaki…… nanti abah marah kalo baju kamu nggak kotor,denger yach jaki bersih itu berawal dari kotor. jadi kamu harus kooootor dulu baru tuh hadis kamu pake ….”(sambil melempar-lemparkan lumpur kebaju jaki,semua orang yang dideket jaki langsung bekerja kembali, sambil tertawa mendengar ocehan salsabila,dikejauhan rivan terlihat mendekat kearah salsabila)
Rivan:”ada apa bibir kereta”?
Salsabila:”ini A rivan, si jaki ngnggak kerja, bajunya juga ngnggak kotor makanya salsa nyuruh dia kerja”.
Jaki:”nggak ko ang rivan, ini neng salsa mau ngotorin baju saya”.
Salsa:”apa?....,bohong A, jadi kamu bilang salsa ngotorin baju kamu?.... salsa bilangin sama abah”.
Jaki:”ampun neng.. ampun…. maafin jaki yach”?
Salsa:”pokonya sekarang juga kamu harus turun kesawah, terus kamu harus tidur”!
Jaki:”tapi neng.”
Salsa:”kalo tidak, aku bilangin sama abah,abaah…….abah… “(sambil mendorong jaki kesawah)’
Rivan:”sa,kamu itu apa-apan sich”
Ketika rivan sedang menasehati salsa tiba-tiba indar memanggilnya.
Indar:”van sini mau kelapa muda nggak”?
Rivan:”iya bentar .sa awas kamu kalo bentak-bentak orang lagi.kwalat tahu rasa kamu “
Salsa:”iya- iya”

Tak lam kemudian, terlihat dari kejauhan lima orang santri wanita datang dengan membawa makanan, semua santri berhenti dari pekerjaanya untuk makan,tapi sebelum mereka makan, mereka membersihkan tubuhnya  dulu dari lumpur yang menempel ditubuh mereka,annisa yang saat itu tahu bahwa makanan sudah datang dia langsung menghampiri makanan itu dan.

Annisa:”eh kamu. tolong ambilkan nasi plus semua lauknya kedalam piring” ?
Pipit:”iya neng,sekarang neng”?
Annisa:”ya iyalah masa tahun depan. terus nasinya harus banyak”!
Pipit:”neng inikan porsi laki2”?
Annisa:”emang buat laki2, masa buat saya nanti badan saya gendut kaya badak. Setelah makanan tersebut siap, annisa langsung menuju ketempat laki2. Disana, terlihat nizam yang sedang duduk disamping darul, saat nizam melihat annisa yang menghampirinya dengan membawa makanam, nizam langsung menghentikan annisa. “
Nizam:”waah kebetulan nis, kamu ini memang tahu saja kalau  A nizam sudah lapar”?
Annisa:”ini A makanannya.(sambil memberian makanan tersebut pada darul)
Darul yang saat itu menerima makanan merasa bingung, begitu juga dengan nizam, nizampun langsung berkata .
Nizam:”ko nissa kasihnya sama darul?....., bukan sama A nizam “
Annisa:”emang buat darul, bukan buat A nizam.”
Darul:”ya sudah, ini buat ang nizam saja”. (sambil memberikan sepiring makanan )
Nizam:”oh iya,…. bener tuh kata darul, bagus banget aku sudah lapar.”
Annisa:”ngnggak. itu buat A darul saja ,lagian kan A darul lebih cape dari A nizam. lebih baik A nizam ambil saja sendiri”!
Nizam:”tidak mau, aku cape.”
Annisa:”ya sudah, nanti aku suruh santriawati cantik untuk mengambil makanan buat A nizam, bagaimana?..... bereeskan.” (kata annisa yang saat itu pergi dan tidak menghiraukan perut nizam yang sedang lapar)

Dipinggir sawah, zahara sedang asyik bermain  sambil melompat2. sementara tidak jauh dari sana, imam sedang melihat sawah yang sudah digarap oleh anak-anak santri. Dimana, disawah tersebut zahara sedang asyik melompat2 sambil menghitung.

Zahara:”1.. 2… 3… 4… dan seterusnya” (sambil melompat)

Ketika zahara asyik melompat sambil menghitung, kakinya terpleset, hingga dia jatuh kesawah yang baru saja  digarap, sehingga seluruh tubuhnya penuh dengan lumpur, imam yang saat itu melihat zahara jatuh langsung menghampirinya.

Zahara:”A imam, tolongin zahara dong, lihat tubuh zahara dipenuhi lumpur”. (sambil menangis)
Imam:”ya ampun zahara…. makanya kamu jangan lompat2 dipingir sawah. itu baru digarap jadinya licin”.(sambil turun menolong zahara didalam sawah)
Imam:”ya sudah, A imam antar pulang ayo sini “! (sambil mengulurkan tangannya dan membawa zahara pergi)

Rivan merasa bingung karena dari tadi tidak melihat imam. lalu dia bertanya pada seorang santri yang sedang duduk disampingnya.

Rivan”:”kang iqbal, perasaan dari tadi saya tidak melihat A imam, kemana  yah dia”?
Iqbal:”oooh ang imam, sudah pulang dari tadi.”
Rivan:”memangnya kenapa”?
Iqbal:”itu… nganterin neng zahara pulang soalnya dia tadi jatuh kesawah”.

Ketika para santri asyik makan terlihat, salsabila sedang menghukum salah seorang santri yaitu jaki.

Salsabila:”hey kamu. jangan makan sebelum saya hukum.”
Jaki:”aduh pening aku (sambil menepuk kepala)….maaf  neng saya lapar”.
Salsa:”nggak boleh,kamu ngnggak boleh makan. sekarang kamu harus turun kesawah !
Jaki:”aduh neng kan saya sudah bersih2”.
Salsa:”ayo  turun”!

Karena jaki tidak mau turun, akhirnya salsa membawa sebuah pelapah pisang dan mengayunkan pelapah pisang terhadap jaki,sehingga salsa terus maju dan akhirnya salsalah yang terpleset.
Bluggg………

Salsa:” “AaAaAaw….”(salsa terjatuh tidur didalam sawah seluruh tubuhnya dipenuhi llumpur)
Suryo:”ya ampun, ya ampun itu kenapa to neng’?
Salsa:” ini semua gara2 kamu.
Suryo:”ko gara2 saya neng,  bukannya gara2 kang jaki toh”?
Salsa:”heh… jawa kowek, saya jatuh gara2 kamu. kalo saja tadi saat jatuh kamu tahan saya ,saya tidak akan jatuh…”(sambil bangun)
Jaki hanya diam dan berkata didalam hatinya”pasti aku lebih mati dari sebelumnya”
Salsa:”heh jawa siapa nama kamu?”
Suryo”:”saya neng ,nama saya iki sopo  yo panjang neng”.
Salsa:”bodo amat ….. kamu cepet sebutin. nama kamu siapa?”
Suryo:”nama saya adalah karto suryo djoyo diningroat”.
Salsa:”pokonya, nanti kamu saya laporin sama abah, karena kamu sudah buat saya jatuh kelumpur”.
Suryo:”piiiye iki, aku jadi mangsanya neng salsa. apps aku”.(sambil menepak keningnya)
Salsa:”A ima..am hehehe…tolongin salsa,salsa diceburin sama sisuryo. A ima..am” (sambil teriak)
Saat salsabila teriak memanggil imam, tapi yang datang adalah rivan
Rivan:”ha… ha… ha…. ya ampun, kamu kenapa sa?... a imam ngnggak ada udah pulang.”
Salsa:”A rivan tolongin salsa… salsa diceburin sama sijawa’.
Suryo:”ndak mas. Ndak… neng salsa jatuh sendiri saat menghukum mas jaki”
Salsa:”diam kamu jawa!”
Rivan:”makannya, jangan suka menghukum orang, tanggung tu akibatnya..”(kata rivan sambil mengulurkan tangannya)
Rivan:”ya sudah, kita bersihin badan kamu dulu kesungai,jaki  kamu tunggu disini jangan kemana2 saya ada perlu sama kamu”.
Jaki:”siap ang rivan. “

Rivan dan salsa pergi menuju kesungai,sedangkan dibawah pohon kelapa jaki menunggu rivan dia tidak sadar kalo diatas pohon, ada kelapa kering yang jatuh  dan menimpa kepalanya.
Brug…..

Jaki:”aduh… aku sakit…”(kata jaki sambil tergeletak diatas tanah lalu pingsan)

Beberapa saat kemudian, rivan datang menghampiri jaki, dia melihat jaki sudah tergeletak dibawah pohon kelapa,salsa yang menyangka jaki tidur dia  menendang-nendang jaki.

Salsa:”hey jaki, bangun kamu! disuruh nunggu malah tidur,mau aku hukum lagi kamu.”(sambil menendang2 jaki)
Rivan:”heh salsa, jangan bilang hukum2 terus entar kepeleset,tahu rasa kamu”.
Salsa:”A rivan, ko jaki tidak bangun2 yach?”
Rivan:”iya yah sa ko jaki gak bangun-bangun?” (sambil terus menggoyangkan badan jaki yang tergeletak di tanah)

Saat Rivan melihat ke samping dekat jaki, terlihat  sebuah kelapa kering dipinggir jaki dan dia sadar kalo jaki itu sudah tertimpa kelapa kering.

Rivan:”sa cepet cari santri lain!.. jaki pingsan !”
Salsa:”yah mau apa a?”
Rivan:”udah cepat panggil, jaki pingsan”.

Salsa tidak pergi melainkan berteriak-teriak memanggil para santri.

Salsa:”hey santri2 cepet kesini. jaki mati tertimpa kelapa”. (sambil berteriak kerAa…as sekali)
Semua para santriyang datang  merasa kaget dan cepat menghampiri salsa yang saat itu berteriak2.
Suryo:”neng salsa, diapain to mas jaki. Masa neng salsa hukum sampai mati. kejam neng salsa iki”.
Salsa:”weowh.. enak saja kamu,sekejam2nya saya,tidak mungkin saya hukum sampai mati,toh tanpa saya hukum jaki sudah mati sendiri,mau punya nasib yang sama kaya jaki kamu suryo?”
Rivan:”sudah…sudah…sudah… jangan bicara terus. cepat angkat jaki!”
Salsa:”aduh A rivan, dari pada capek2 ngegotong jaki mending lempar ajach kesungai. kan jalan kepesantren jauh sedangkan sungai tuh deket”.(sambil menunjuk kearah sungai)

Semua santri tersenyum termasuk rivan.

Rivan:”diam kamu!...,kamu mau kalo arwah jaki gentayangan?”
Salsa:”ih amit-amit…amit-amit.. dia ngnggak bakalan datang, akukan  punya abah… dia kan bisa ngusir hantu,apalagi cuman arwah sijaki,pasti arwahnya tunduk sama abah.lagian sijaki juga belum mati”.(sambil berjalan pergi dengan wajah ketus)
Semua santri pulang sambil menggotong jaki yang pingsan akibat tertimpa kelapa,
Sesampainya diasrama para santri langsung mandi.saat mandi, salah satu santri berbicara.
Umar:”untuuung sijaki ketimpa buahnya bukan pohonnya, kalo pohonnya dia  pasti gepeng”.
Holik:”bisa ajach kamu”.
Selesai mandi hilman langsung datang kekamar darul dan berkata
Hilman:”darul….darul…… “
Darul:”ada apa kang hilman”?...,oh iya kang, kebetulan akang datang, saya mau nanya, sekarang ngaji ngnggak yach?”
Hilman:”oh itu, tadi kiyai bilang ngaji diliburkan saja, takut para santri capek”,
Darul:”tadi akang cari saya ada apa?”
Hilman:”ini, kata neng annisa, saya harus cari informasi kamu selengkap2nya”
Darul:”untuk apa kang?”
Hilman:”pokonya tulis saja lah, ingat harus lengakap, terutama status dan no hp
Darul:”kang saya bingung saya harus tulis apa?”
Hilman:”ya tulis, apaa..lah… yang penting lengkap,hidup saya tergantung sama kamu,tahu sendirikan neng annisa itu titisan neng salsa”.
Darul:”ya sudah aku tulis, tunngu sebentar, aku ambil pulpen dulu”.
Darul menulis semua tentang dia tapi saat menulis dia berkata:”
Darul:”maaf kang kalo no hp, saya ngnggak bisa ngasih”.(kata darul sambil mengasongkan selembar kertas)
Hilman:”terserah kamu saja lah.” (sambil pergi)
SANTRI BARU,namanya Rival, Dia baru saja datang kepesantren Al-hidayah
jaki:” santri baru adrahiiii-adrahi…serbu……u (sambil datang ke kobong darul tempat dimana santri baru itu berada)
Darul:” “ada apa kang?”
jaki:” “ya biasa, ada santri baru  mau perkenalan..he.he Perkenalkan nama saya jaki,asal :” asli dari betawi taukan jakarta ibu kotanya indonesia negara tanah air kita tercinta.”
Rival tersenyum…
Darul:” “biasa aja kali kang perkenalannya..semua orang juga tau jakarta ibu kota nya indonesia”.
Rival:” “saya rival..”
Di luar soryo berlari sambil berteriak..dan membuka pintu
Suryo:”piiye to kalian ada adrahi ko ndak bilang-bilang aku, piyeee…”
hilman menyusul di belakang suryo sambil berkata
hilman:” “dengar- dengar ada santri baru ? mana.”
Suryo:” walah-walah    dilihat-lihat wajahmu mirip sekali denganku. (sambil duduk disamping rival)
Iqbal:” tampan dari mana wajahmu ancur begitu”.
Jaki:” (sambil mendekati iqbal dan memegang bahu iqbal)”…biasa tokang iqbal…biasa to “
Iqbal:” ihhhh…”(sambil menjauh dari jaki)
Darul:” “giliran ada makanan kalian datang kesini, tapi giliran saya sakit gak ada satupun yang mau kesini”…
Suryo:” “yo…biasa iki piyeee…oh iya mana iki adrahine?”
Hilman:” dasar iki wong jowo kowek, giliran ada makanan langsung ajah…SERBU..”
Merekapun menyerbu semua makana yang rival bawa.. rival hanya tersenyum…sambil berkata dalam hati” ternyata di pesantren rame juga”…..dan tersenyum. Saat itu pula dia teringat dengan wajah seorang wanita yang ia temui di depan rumah kiyai, saat dia datang kepesantren ini.
Saat rival sedang berada di sana, rival melihat hazni yang kebetulan saat itu dia lewat….dalam hati dia berkata” wow cantik”…
Suryo:”maaf karna adrahinya sudah pada habis,kalo begitu saya keluar dulu saya ucapin terimakasih…assalamualaikum..”
Hilman:” “saya juga mengucapkan terimakasih..”
Iqbal:” “saya juga”
Jaki:” saya juga
Darul:” “oh..iya kamu mau ikut tidak?”
Rival:” kemana?”
Darul:” mau ke WARNON”
Rival:” apan tuh WARNON?”
Darul:” ya itu…WARUNG NON STOP 24 JAM...”
Rival:” “oh..tidak terimakasih”

Dirumah umi terlihat mencari cucu laki2nya tak lama kemudian dia bertemu dengan hazni dan salsa

Umi:”hazni kamu tahu dimana A imam?”
Hazni:”A imam lagi di asrama putra umi.”
Umi:”kalo nizam?”
Hazni:”dia lagi tidur umi dikamar”.
Umi:”terus indar?”
Hazni:”dia lagi nganter abah kekiyai mukhlis”.
Umi:”kamu tahu rivan?”
Hazni:”umi jangan nanyain A rivan, diakan jarang ada dirumah”.
Umi:”umi lupa.”
Salsa:”memangnya ada apa umi nyari mereka?”
Umi:”ini, umi mau bikin sayur pake santan,tadinya umi mau nyuruh imam atau nizam cariin anak laki2 untuk naik pohon kelapa,soalnya kelapa dibawah udah pada habis”.
Salsa:”oooh itu umi, biar aku dan teh hazni ajach yang cari”.
Umi:”kamu kan anak perempuan masa masuk keasrama putra”
Salsa:”ngnggak apa2 umi, tidak akan terjadi apa2… salsa dan teh hazni akan pulang dengan utuh.”
Umi:”ya sudah,tapi kamu ngnggak boleh teriak2”
Salsa:”iya umi,aku tahu “
Di asrama terlihat rival sedang jalan2 melihat2 asrama, saat itu dia bertemu dengan salsa yang kebetulan sedang mencari santri laki2.dan kebetulan rival berjalan kearah salsa.
Salsa:”hey,hey hey kamu sini!”
Rival:”saya “(sambil menunjukan jari telunjuknya kearah badannya)
Salsa:”:”iya.a cepat sini kamu!”
Dalam hati rival berkata” ya ampun itukan wanita yang tadi ada di depan rumah kiyai”
Rival:”ada apa neng ?”
Salsa:”sudah ikut saja lah, ayo cepat!”
lalu mereka pergi menuju pohon kelapa yang berada tidak jauh dari pesantren.
Salsa:”ayo naik!”
Rival:”keatas neng?”
Salsa:”ya iya lah masa kebawah,oon kamu”
Rival:”tapi saya nggak bisa naik neng?”
Salsa:”baweel kamu,cepat naik,mau saya hukum?” (sambil terus memaksa Rival untuk naik keatas pohon kelapa)
Rival:”iya neng..!”

Sebelum naik Rival terbengong dulu,dia membayangkan kalo saat naik keatas pohon kelapa dia terjatuh dan seluruh badannya lecet

Salsa:”ayo naik malah bengong lagi”
Karena salsa terus memaksanya akhirnya Rival naik, meskipun tidak bisa tapi dia terus mencoba dan mencoba naik keatas pohon kelapa,tapi Rival tetap tidak bisa dia terus turun kembali kebawah
Hazni:”ya sudahlah sa, kasihan suruh yang lain saja”.
Salsa:”’dasar kamu.cepat kamu cari santri lain, tapi ingat kamu harus kembali,terus jangan lama2 aku kasih waktu lima menit”.
Rival:”iya neng…..!”

Taklama kemudian Rival datang dan membawa suryo

Salsa:”eh wong jowo, cepat naik, umi sudah nunggu lama”.
Suryo:”siap neng salsa…!”
Tanpa lama2 suryo naik dan memetik buah kelapa dan dibawah sana salsa berteriak2
Salsa:”eh kelapanya jangan dijatuhin keras2, nanti kena saya lagi, gimana kalo nasib jaki menimpa saya juga,  kamu mau  tanggung jawab?”
Suryo:”iya neng maaf”…(sambil terus memetik buah kelapa)
Saat suryo mau turun, dia terjatuh. karena mulut salsa terus bicara suryopun gugup ,dia terjatuh menimpa Rival dan Rival jatuh menimpa salsa yang saat itu berdiri dibelakangnya.
Salsa:”aduuuh sakit tahu, aba..ah sakit banget, bangun kamu Rival?”
Rival:”yo, ayo cepat bangun dong, ini neng salsa ketimpa kamu juga “

Suryo langsung bangun saat mendengar salsa tertimpa juga,dan hazni hanya terdiam panik saat melihat salsa terjatuh,kemudian salsa bangun,karena lama umi akhirnya menyusul salsa dan hazni ketempat pohon kelapa berada, saat sampai disana umi melihat salsa sedang marah2 sama suryo dan Rival.

Umi:”sa kenapa kamu marah-hin mereka?”
Salsa:”aduuh umi tubuh salsa sakit ba…anget”
Umi:”tubuh kamu yang sakit ko nyalahin mereka,…!”
Salsa:”ini umi, sisuryo sama si Rival aku……..”
Suryo:”ndak kaya gitu ko nek haji neng salsa bohong..”(memotong pembicaraan salsa)
Rival:”iya nek haji, tadi suryo jatuh menimpa saya lalu saya ikut jatuh juga dan kebetulan dibelakang ada neng salsa akhirnya…”
Salsa:”akhirnya, kamu sengaja menimpa tubuh saya, pokonya  kamu saya hukum!”
Umi:”sa, sudahlah kamu ini  hukum2 terus, ayo pulang!”
Salsa:”tapi umi..”
Umi:”hazni bawa adik kamu pulang?”
Hazni:”baik umi?”
Rival:”biar saya dan suryo yang bawain kelapanya nek haji?
Salsa:”ya iyalah, emang seharusnya kamu  yang bawa!”
Umi:”ayo pulang!”.

Ketika diperjalanan menuju rumah, salsa terus memelototi Rival, tapi Rival tidak menghiraukannya, karena disamping salsa ada hazni,sesampainya dirumah umi menyuruh Rival dan suryo untuk kembali kekobong tapi Rival menolak hanya suryo yang pergi kekobong karena akan  menyetrika pakaian.

Umi:”nak Rival, sebaiknya nak Rival ikut nak suryo sajach kembali kekobong, biar Neneng yang mengupas kelapanya”.
Rival:”tidak usah nek haji biar saya saja”.
Umi:”yasudah, kalo begitu goloknya kamu a mbil sana  di dapur”.
Rival:”baik nek haji”.

Setelah Rival mengambil golok, kemudian dia mengupas kelapa itu tapi lamaa banget, maklum itu karena Rival dirumahnya tidak pernah mengupas kelapa selain itu dia juga sengaja supaya bisa memperhatikan hazni yang sedang didapur  membantu umi mempersiapkan bahan2 untuk menyayur, setelah selesai mengupas kelapa Rival memberikannya pada umi.

Rival:”nek haji, ini kelapanya biar saya saja yang parut”(kata riva sambil melihat kea rah hazni)
Umi:”tidak usah nak Rival biar Neneng aja yang parut.”
Rival:”biar saya saja nek haji, lagian sekarang saya sedang tidak ada kerjaan(kata Rival sambil mengambil alat-alat untuk memarut)

Sambil memarut rival terus saja memperhatikan hazni,tanpa disadari hazni melirik kearah Rival dan Rival pun langsung tertunduk,tak lama kemudian pekerjaan Rivalpun selesai. dengan terpaksa Rival pergi. sebenarnya Rival ingin berlama2 disana karena ingin melihat hazni yang sedang memasak bersama umi didapur,saat memasak hazni bertanya pada umi.

Hazni:”umi, sebenarnya umi mau masak apa,ko banyak banget bahannya?”
Umi:”ini umi mau masak sayur lodeh!”
Setelah selesai masak umi, menyuruh Neneng untuk menyimpannya dimeja makan,tidak seperti biasa hazni makan lebih awal dan itu membuat aisyah aneh
Aisyah:”hazni tumben kok makan duluan?”
Hazni:”oh teh aisyah,hazni pengen cepat nyobain masakan hazni, jadi hazni makan duluan”.
Aisyah:”oooh jadi sayur itu kamu yang masak ?”.
Hazni:”ya,dibantu umi sama Neneng juga..”
Aisyah:”teteh pikir kamu sendiri yang masak,yasudah teteh pergi dulu soalnya mau nganterin kueh kerumahnnya ami (kata aisyah sambil pergi membawa kueh)

Hazni melanjutkan makanannya dan didapur umi menyuruh Neneng untuk memanggilkan Rival dan suryo,tidak beberapa lama kemudian datanglah suryo dan Rival,saat mereka datang umi langsung berkata.

Umi:”ayo silahkan kalian masuk !”
Rival:”iya nek haji” (sambil mengikuti langkah umi ke ruang makan)
Ketika sampai diruang makan ,terlihat hazni sedang asyik makan dengan sayur lodeh buatannya dan sambal pedas kesukaa..nya)
Umi:”hazni umi pikir kamu sudah selesai makan, tadinya umi mau nyuruh nak Rival dan nak suryo makan”.
Hazni:”tanggung umi, hazni lagi enak2nya makan, yasudah kalo mereka mau makan,makan saja lagian masih banyak kursi yang kosong”(kata hazni sambil terus makan)
Umi:”silahkan kalian makan dengan hazni, jangan sungkan!”
Dalam hati Rival berkata:”AlhamdulillAaah akhirnya Aku bisa juga makan bareng neng hazni” (sambil tersenyum). Rival terus berdiri dia tidak langsung duduk dia hanya melihat hazni makan,sementara suryo sudah duduk dan asyik makan.lima menit kemudian hazni bicara.
Hazni:”Rival, kenapa kamu tidak duduk,apa kamu ngnggak mau nyobain buatan aku,takut diracun atau dipelet?”
Rival:”bukan,bukan begitu neng …”
Hazni:”ayo duduk!”
Setelah mendengar kalo sayur itu buatan hazni Rival langsung duduk
Hazni:”bilang saja kalo perut sudah lapar”(kata hazni sambil ketus)
Saat Rival mengambil piring tangannya begitu gemetaran
Suryo:”biasa to Val, tadi diasrama kamu bilang sudah sangat lapar to,silahkan ya neng hazni,lagian kapan lagi bisa makan bareng neng hazni”.

Saat suryo berkata seperti itu Rival langsung menendang kaki suryo dan hampir saja suryo keselek.

Hazni:”kenapa belum ngambil nasi,  perlu saya ambilkan?”
Rival:”ng..ng..gak usah neng, saya bisa ambil sendiri!”
Rival mengambil nasinya hanya sedikit hal itu membuat hazni merasa muak dan ingin menambahkan nasi yang begitu banyak
Hazni:”ayo sini piringnya, biar aku tambahkan lebih banyak nasinya lagi”(kata hazni sambil menambahkan nasi lauk dan sambal yang begitu banyak)
Rival:”tapi neng, ini terlalu banyak.. saya mana sanggup menghabiskan semuanya!”
Hazni:”pokonya kamu harus menghabiskan semuanya, kalo tidak saya bilang umi kalo kamu sudah menghina pasakan saya”.

Karena hazni bilang seperti itu akhirnya Rival memakan makanan itu meski perutnya sudah kenyang.karena Rival tidak suka sambal dia terus saja minum sehingga hazni meledek Rival.

Hazni:”da…sar memalukan, baru makan sambal segitu saja udah kepedasan…kamu bencong yach?”
Rival tidak menjawab perkataan hazni dia hanya diam dan lama-lama perutnya terasa mulas dan ingin buang angin.
Duuu…uuut suara kentut Rival pun keluar dan dia berkata
Rival:”maaf… saya tidak suka makan pedas”.
Suryo:”iii…..hhh kamu jooo…rok to, saya  saja ndak sanggup kentut depan neng hazni”

Rival sangat kelihatan malu dan hazni merasa jorok dengan kentut Rival sampai-sampai dia berkata.

Hazni:”eh… kamu jorok sekali!..kentut didepan orang yang lagi makan, saya saja sampai kehilangan nafsu makan. pokonya kamu harus menghabiskan sisa makanan saya !“(kata hazni sambil memberikan piringnya pada Rival).
Rival:”iya-iya neng saya mau biar nanti makanan saya suryo yang habiskan” (kata  Rival sambil menerima piring dari hazni).
Hazni:”da….a…sar orang aneh disuruh makan sisa ma…uuu ajach,dan kamu harus makan makanan kamu, nggak boleh dikasih kesuryo!”
Rival:”baik neng!”

Hazni tidak langsung pergi, dia terus melihat Rival makan dan akhirnya Rival mengganti piringnya dengan piring sisa hazni setelah itu hazni pergi dari ruang makan, sementara Rival masih terus makan dan suryo sudah menyelesaikan makannya.

Rival:“yo tungguin aku dong!”
Suryo:”ndak ah mas, aku sudah ndak tahan pengen buang air kecil, maaf to mas selamat makan sisa  neng hazni Assalamualaikum” (kata suryo sambil pergi)
Rival:”suryo! …..Suryo!...Suryo…..!”
Setelah menyeleskakikan makannya Rival pamit pada umi untuk pergi kekobong.
Diruang tengah terlihat umi, abah, aisyah, imam dan juga indar sedang berbicara tentang kedatangan calon suami Fatimah dari Jakarta
Abah:”Fatimah memangnya kapan keluarganya risyad akan datang kesini?”
Fatimah:”nanti abah setelah risyad datang dari amerika, soalnya risyad bilang masih banyak yang harus diselesaikan disana.”
Imam:”Teh, apa kalo sudah menikah A risyad masih akan tetap bekerja di luar negri?”
Fatimah:”sepertinya iyach,  soalnya dia bilang masih ingin bekerja”.
Indar:”kesepian dong teh,  kalo kalian terpisah”(kata indar sambil meledek Fatimah)
Aisyah:”da…sar kamu bisanya ngeledek orang saja”.
Umi:”sudaa..h kalian kalo ngumpul suka ribut”.
Indar:”seneng umi kalo nggak ribut ngnggak seru !”
Umi dan abah hanya tersenyum saat mendengar indar bicara seperti itu
Tak lama kemudian dari dalam kamar keluar zahara dengan muka yang begitu lesu, dia berjalan kearah orang yang sedang berkumpul .
Umi:”ra, ko muka kamu lesu kenapa ?”
Zahara:”aku lagi puasa umi lemes banget”.
Indar:”pantesan dari tadi kamu nggak kelihatan”.
Zahara:”aku baru bangun tidur, umi aku mau es campur dong buat entar buka puasa”.
Umi:”ya sudah, nanti umi suruh imam belikan es campur sekarang kamu shalat asar dulu”.
Zahara:”iya umi, tapi aku pengen ikut ya belinya?”,

Didalam asrama laki-laki  Rival terlihat kesakitan sambil terus berkata

Rival:”aduuu…hh..aduuu…hhh!.., perutku sakit banget mana mules terus, gara-gara neng hazni kalo bukan dia pasti sudah kubalas… tapi gak papa dech.. demi cinta… he… Aduu…adu..uuh…”
Rival terus merengek kesakitan perutnya terasa kembung dan mules,mungkin karena makan terlalu banyak.  saat Rival mengaduh kesakitan suryo datang kekamar Rival dan melihat Rival yang sedang berbaring lemas.
Suryo:”Mas Rival kenapa to iki?”
Rival:”daa….sar jawa kowek, apa kamu ndak lihat to, kalo aku iki lagi sakit perut to, kenapa to, senee..ng to” (Rival meledek sambil mengaduh kesakitan)
Suryo:”yo mas Rival jangan begitu karo bahasa ku entar kwalat to sakitnya makin tambah parah to mau?”
Rival:”iyo to suryo koe jangan ngomong terus perutku sakiii…t banget lebih baik kamu bantu aku cari obat”.
Suryo:”iyo-iyo..” (sambil pergi keluar)
Saat suryo dipintu keluar, dia bertemu dengan nizam dan bertanya pada suryo
Nizam:”mau kemana yo, ko buru-buru?”
Suryo:”iki to mas, mau beli obat buat mas Rival”.
Nizam:”memang Rival sakit apa?”
Suryo:”sakit perut gara-gara tadi makan banyak banget”.
Nizam:”ya sudah, ayo kita lihat dia “.
Suryo:”tapi mas aku mau beli obat”.
Nizam:”sudah nanti saja” .
Nizam dan suryo pergi kekamar Rival, saat mereka datang penyakit Rival tambah parah dia sedang berbaring lemas sambil berkata
Rival:”aduuuh..… perutku sakit banget”
Nizam:”Val kamu kenapa”? (sambil panik)
Rival:”ini ang perutku sakit banget”.
Nizam:”memang kamu makan apa sich, sampai sakit begitu?”
Rival:”saya tidak makan  apa-apa hanya mencoba sedikit sambal
Suryo”:”b”o..ong to mas dia bo..ong sebenernya dia itu dikasih….”
Rival:”Aduuuu…h……..” (sambil melirik kearah suryo)
Suryo:”waduh to mas kenapa ini to piye iki?”
Nizam:”sudah-sudah sebaiknya kamu ikut saya kerumah abah, biar bisa diobatin. suryo ayo tolong bantu angkat Rival”.
Suryo:”siap to mas.”
Rival sangat gembira saat mendengar nizam akan membawanya kerumah abah, dia berkata dalam hati ”adu..uh enak banget aku mudah-mudahan sakitnya lama, parah juga tidak apa biar sering ketemu sama neng hazni”…..
setelah sampai dirumah nizam membukan pintu dan semua orang yang ada disana panik  termasuk umi dan abah .
Abah:”ada apa zam, kenapa dia?”
Nizam:”ini abah Rival sakit perut”.
Abah:”ayo baringan dulu dikursi biar nanti kita panggil dokter…jam ayo ambilkan air di dapur”!
Nizam:” “baik abah “(sambil pergi mengambil air)
Tak lama kemudian Nizam datang membawa segelas air dan memberikannya pada abah.setelah itu abah membacakan doa lalu memberikan air itu pada rival.
 Nizam:”Val memangnya kamu makan apa sampai-sampai perut kamu sakit begini?”
Rival:”Tidak ang, saya tadi hanya makan sayur dan sedikit sambal, mungkin karena saya memang tidak suka sambal.”
Suryo:”ini ang, tadi mas Rival dikerja….”
Baru saja suryo akan melanjutkan perkataannya tapi sudah dipotong sama umi
Umi:”Aa..hh ini pasti kerjaan salsa, sa… sa… salsa” (kata umi memanggil2 nama salsa)
Salsa yang kaget keluar dari kamarnya.
Salsa:”aduh umi ada apa sich manggil2 salsa, salsakan lagi asyik dengerin musik korea kesukaan salsa”
Umi:”musik saja kamu pikirkan… itu lihat nak Rival, kamu apain dia?”
Salsa:”ha..ha…ha… kenapa kamu Rival? seperti kodok yang habis dari hajatan ajach he..he..he…”
Umi:”sa.. kamu itu!...Rival lagi sakit kamu ngerjain diakan?”
Salsa:”umi, ko nuduhnya sama salsa! kan dari tadi salsa langsung pergi, Tanya ajach sama teh hazni’.
Saat mereka sedang ribut datang hazni dan berkata.
Hazni:”ada apa sich ribut2”
Salsa:”a…ah kebetulan teteh datang,  lihat sikodok yang baru keluar dari hajatan katanya perutnya sakit tapi nggak tahu bener nggak tahu bohong masih fifty2, oh.. aku punya ide, biasanya orang sakit perut dia harus jalan bebek… lari2…. pokonya banyak supaya sembuh”.
Umi:”salsa!...”(sambil sedikit membentak)
Salsa:”iya… umi, umi Tanya dech sama teh hazni, tu sikodok diapain?”
Umi:”hazni! kamu tadi ngapain nak Rival sampai seperti ini?”
Hazni:”ya..ach umi aku nggak apa2in. aku cuman ngasih makanan bekas hazni ajach”
Umi:”Astagpirullohaladzim hazni2 pantesan saja nak Rival sakit perut”
Hazni:”memangnya kenapa umi, apa makanan bekas hazni itu rabies? lagian salahnya dia ko kentut didepan hazni. jadinya kan selera hazni pergi, yaa tadinya hazni pikir sayang kalo makanan dibuang. kan mubadzir entar malaikat rohmatnya….hilang “
(Rival yang saat itu mendengarkan perkataan hazni langsung memejamkan mata karena malu)
Suryo:”yo gimana ndak sakit perut to orang isi piringnya sambalnya banyak terus medddok to medddddok “
Hazni:”eh jawa gendeng kamu mau nyagka umi ngeracunin Rival!.. itukan sambal medok buatan umi”
Suryo:”ndak… to neng”
Salsa:”wa…h si suryo harus dimasukin departement perhukuman SALSABILA”
Suryo:”ou…wh ndak to,  ampun neng salsa! bukan begitu “
Saat mereka berisik tiba2 perut Rival terasa begitu sakit
Rival:”adu…uuh sakit”
Umi:”ya ampun2 suryo cepat belikan obat untuk nak Rival”
Suryo:”obat apa to nek haji?”
Salsa:”ya obat sakit perutlah masa obat sakit pinggang”
Suryo:”maksud aku to obatnya iki obat sakit perut menc…….”

Tadinya suryo mau menjelaskan apakah obat yang harus dia beli itu obat mencret atau mampet tapi…. Salsa malah menyuruhnya cepat pergi

Salsa:”sudah2 cepat pergi kasihan tuh sikodok sudah lemes entar mati lagi”
Suryo pun pergi membeli obat sedangkan Rival dibawa kekamar

Didepan rumah terlihat zahara dan imam sudah bersiap2 pergi untuk membeli es campur, tapi langkah imam terhenti saat zahara bertanya

Zahara:”A imam kita naik apa?”
Imam:”kita naik mobil A imam saja”
Zahara:”ngnggak mau aku maunya naik motor saja”
Imam:”ya sudah kita naik motor”(kata imam sambil berjalan kearah motor)
Sesampainya disana imam hanya berdiam diri dia hanya bengong melihat motor dan zahara berkata:
Zahara:”ayo A kita pergi!”.
Imam:”ra kita naik mobil saja yach”
Zahara:”ya A imam enakan naik motor biar keren kaya A rivan”
Imam:”ra, sebenarnya kamu tahu kan kaloo A imam tidak bisa naik motor”(kata imam sambil berbisik )
Zahara:”o..oooh.. ia lupa A imam kan nggak bisa naik motor, kalau gitu biar zahara saja yang nyetir”(kata zahara sambil memarkir motornya)
Merekapun pergi ngabuburit untuk membeli es campur sedangkan di rumah yang lain tampak panik karna Rival belum juga mendapatkan pertolongan.
Nizam:”hazni pokonya sebelum doctor datang kamu harus jagain dia dan kalau suryo datang bawa obat jangan lupa suruh di minum “(kata nizam sambil mengajak indar ke luar kamar)
Hazni:”ia A nizam hazni ngerti ko..”(kata hazni sambil cemberut)
Umi:”hazni, umi sama abah ke belakang dulu awas jagain nak Rival” (kata uminya sambil pergi)
 beberapa lama kemudian datanglah suryo membawa obat untuk Rival
suryo:”neng hazni ini obat sakit perutnya jangan lupa di minumkan aku mau ke kobong lagi “(kata suryo sambil meniggalkan kamar tersebut)
hazni membawa segelas air minum untuk Rival minum obat. Namun, saat hazni mau meminumkan obat tersebut Rival yang mengetahui obat itu adalah obat gurah perut langsung bertanya pada hazni
Rival :” “Neng, itukan..oba…t… “
hazni:”ya sudah ayo minum obatnya” (kata hazni sambil menyodorkan obat tersebut)
Rival:”sebenarnya itu obat apa sih?”(kata Rival penasaran)
hazni:”ini yah obat sakit perut.”
Rival:”ia aku tau tapi tidak usah lah” (Rival menolak)
hazni:”kamu mau melihat aku di marahi umi dan abah bahkan di omeli Anak-Anak  yang lain” (kata hazni sambil memberikan obat itu)

akhirnya dengan terpaksa Rival meminum obat itu meski Rival tau obat itu akan membuatnya mencret-mencret.

Saat imam dan zahara di perjalanan semua orang melihat kearah mereka, di karnakan zahara yang membawa motornya.

Imam:”ra, kamu parkirin motornya di sini deh A imam malu, kita ganti pake mobil saja yah?”
Zahara:”enggak.. ah enakan naik motor apalagi kalau lagi puasa”
Imam:”kalau gitu beli es campurnya yang sebelah sini ya?” (kata imam yang merasa malu karna semua orang memperhatikan mereka).
Zahara:”nggak mau ah,  yang sebelah sana lebih enak… lagian tanggung orang lain sudah memperhatikan kita”(kata zahara sambil terus menjalankan motornya kedepan).
Tak lama kemudian sampai juga di tempat es campur yang di tuju, mereka pun turun dari motor dan memesan es campur.
Imam:”ra, pesen es campurnya mau berapa kantong?”
Zahara:”pokonya banyak deh biar orang rumah ke bagean”(kata zahara )

Imam pun memesankan es campur sebanyak mungkin dan setelah es campur itu sudah di tangan mereka beranjak pergi. Namun,  saat mereka akan pergi pedagang es campur itu bertanya.
Pedagang es campur:”mas..mas.. kenapa perempuannya yang nyetir?”
Imam yang merasa malu dengan cepat menjawab

Imam:”itu zahara sedang belajar mengendarai motor”
Pedagang es campur:”ooo..oohh.. tapi bisa yah orang belajar selancar itu” (kata pedagang es campur itu)
zahara:”A imam cepat nanti keburu magrib kita harus cepat pulang.”
imam:”ia tunggu sebentar, pak saya pergi dulu” (kata imam sambil pergi menuju kearah zahara)
imam dan zaharapun pergi meninggalkan tempat itu
setelah sampai di rumah, terlihat rivan dan salsa sedang duduk di teras depan rumah. mereka yang melihat zahara membawa es campur langsung menyerbunya
zahara:”yah,.. aku yang puasa kok kalian yang duluan makan esnya “(kata zahara dengan wajah lesu)
salsa:”nggak… pa apa yah A rivan ”
rivan:”benar sa ayo kita ambil gelas”(sambil membawa dua kantong es campur)
imam dan zahara pergi ke dalam rumah dan membagikan es campur tersebut ke semua orang rumah.
imam:”:”bagaimana kondisi Rival sekarang apa dia sudah sembuh?”
Nizam:”dia udah di kasih obat sekarang mencret-mencret tapi tenang aja karna lagi panggil dokter”.
Rivan dan salsa meminum es campur di hadapan zahara,
Rivan:”sa, es campurnya enak banget yah sege…..eeeer banget” (sambil meminum es campur)
Salsabila:”bener a segeee…er pas datang keperutnya juga adeeee…mmm he..he..he..”(sambil tertawa kecil).
Zahara:”awas. kalian pamali ngabibita orang yang lagi puasa” (kata zahara sambil meninggalkan salsa dan rivan).
Beberapa saat kemudian datanglah dokter yang akan memeriksa Rival.
Dokter:”as… pak kiyai”
Abah:”was…”
Dokter:”maaf pak kiyai tadi saya dapat telepon dari sini katanya ada yang sakit,memangnya siapa yang sakit?”
Abah:”itu nak rival katanya sakit perut,silahkan dok di sebelah sini kamarnya”(sambil berjalan menunjukan kamar yang ditempati rival)
Setelah menunjukan kamar yang ditempati rival abah pergi kebelakang,dokter tersebut langsung menuju ke kamar di mana Rival berada.
Hazni:”oh dokter silahkan masuk dok”(kata hazni sambil menunjukan Rival yang terbaring lemas).
Dokter pun langsung memeriksa Rival,  setelah diperiksa ternyata dia keracunan obat.  maksudnya…. Salah minum obat ternyata Rival minum obat mencret ….
Dokter:”kamu barusan salah minum obat yah?” kata dokter sambil memeriksa Rival
Rival:” (dia hanya mengaguk).
Hazni:”mana mungkin dok dia memang minum obat tapi sudah di pastiin obatnya obat sakit perut kok!”..(kata hazni membantah)
Dokter:”tapi ini benar !”.
Hazni:”ah.. mana mungkin itu pasti karna dokter kurang teliti dalam memeriksanya atau karna peralatannya yang sudah butut “(lagi-lagi hazni mengatakan hal yang memalukan).
Dokter:”sungguh dokter sudah pastikan itu, ya sudahlah kalau begitu begini saja ini dokter kasih obatnya tapi jangan lupa di minum agar cepat sembuh” (kata dokter yang mengerti sifat dari cucu pak kiyai tersebut)
Hazni:”makasih dok,  saya pastikan dia akan meminum semua obatnya sampai habis”
Dokter pun pergi setelah memeriksa Rival.  saat itu juga setelah hazni mendapatkan obat dari dokter, ia tidak pernah lupa memberikan obat pada Rival.
Namun ketika hazni masuk ke kamar untuk memberikan obat, Rival pura-pura tidur dan tidak lama kemudian terdengar suara HP hazni berbunyi dan saat di angkat kata-katanya lebai sekali
Rival:”dari siapa sih?,  apa mungkin dari pacarnya ya? soalnya hazni centil sekali “(kata Rival dalam hati sambil pura-pura tidur).
Setelah hazni selesai menelphon, ia pun membangunkan Rival agar Rival makan dan minum obat.
Hazni:”Rival…rival.. bangun makan dulu lalu minum obat”(kata hazni sambil meletakan makanan dan obat tersebut di atas tempat tidur)
Rival:”eh… neng hazni sejak kapan di sini?” (kata rival pura-pura)
Hazni:”sejak kemarin, mau apa?  cepat makan dan minum obatnya”.

Hazni pergi setelah melihat Rival makan dan minum obat. Namun, di ruangan tengah  terlihat zahara sedang menunggu magrib sambil menghadapi es campur yang ada didepanya. sekali2 dia melihat jam dan teruu…us memperhatikan es campur itu
Semua orang datang kesana, melihat zahara  yang sedang menunggu magrib dan mereka mengganggu zahara.

Annisa:” “aduh…aduh.. es campurnya enak banget “
Indar:” “sru…t a..hhhh ena…ak”
Nizam:”segeee..ee..eer…..”
Salsa:”A nizam minta lagi dong? salsa mau lagi”
Nizam:”kan tadi kamu sudah, dasar bibir kamu bukan cuman bibir kereta tapi makan kamu juga kereta”.
Salsa:”kan punya salsa sudah habis. A mau dong, lagian gara2 A rivan ini katanya mau ngabibita teh zahara Aa…Aahhhh”
Rivan:”ee..eh ena…ak aa..ajch kamu. ko ngomongnya kaya gitu,  kita kan tadi sepakat mau ngabibita zahara ko jadi aku yang disalahin dosa lho”.
Salsa:”tanggung tuh dosa” (sambil pergi mendekati indar)
Indar:”ngapain kamu kesini?” (sambil ngumpetin es campurnya kebelakang karena indar tahu bahwa salsa pasti akan minta es campurnya)
Salsa:”mau minta es ca..ampur”
Indar:”ngnggak ada.  udah habis”
Tanpa indar sadari dibelakang rivan sedang meminum es campurnya
Salsa:”oo..uwh iya A udah habis “

Dalam hati indar berkata”tumben salsa  ngnggak maksa2”
Saat indar mau minum es campurnya gelasnya terasa ringan sekali, dia langsung terkejut ketika melihat gelasnya kosong.

Indar:” “lho.. kemana es campurku?”
Rivan dan lainnya tersenyum dan salsa berkata
Salsa:”makanya jangan bohong sama salsa.. itu  akibatnya”.
Indar:”siapa sich yang makan es campur aku?
Rivan:”aku. Kenapa?” (sambil tersenyum)
Indra:”yaaa…  rivan aku kan baru minum es campur itu sedikit, sinihin es campurnya.
Rivan:”tunggu ya kalo aku ketoilet “(sambil tersenyum)
Tak lama kemudian magrib pun tiba. zahara yang sudah dari tadi menunggu cepat2 meminum escampurnya dan semua berkata:
Semuanya:”Allohumma laka sumtu wabika amantu wAala rizkika aptortu birohmatika yaa arhamarrohimin…”
Zahara:”’’ya iya, dalam hati”. (sambil meminum esnya)
Indar:”kemana A imam ?
Annisa:”Tadi aku lihat A imam masuk kamarnya”.
Indar:”oo…oh ya udah, aku mau ngambil sarung dulu”.
Umi:”ayo2 cepat kalian kemesjid, abah sudah pergi dari tadi”.
Rivan:”bentar2 umi tanggung”
Umi:”tanggung tuh dosannya diakherat”.
Merekapun bubar dan pada saat indar sampai dikamar, dia kaget melihat imam sedang asyik minum es.
Indar:”Aaa…..ah A imam ternyata disini, aku pikir sudah kemesjid duluan. makan apa A? “.(sambil melengokan muka kegelas es campur)
Imam:”eng….  nggak lagi ngapa-ngapain”.
Indar:”oo…oh A imam, lagi makan es campur. minta dooo…ong”.
Imam:”ya sudah diam ini”.(sambil menyodorkan es campur ke indar)
Baru saja indar meminum sedikit es campurnya, tapi imam sudah mengambil es campurnya.
Indar:”ya.ko sedikit, baru saja aku mau minum, ko sudah diambil?”.
Imam:”kan tadi sudah”.
Indar:”weu….uy semuanya, ini A imam ngumpetin es campur dikamarnya.”(sambil teriak)
Semua orang yang mau kemesjid malah mampir dulu kekamar imam
Hazni:”’’pantesan tadi es campurnya hilang satu, ternyata ada yang nyuri”.
Imam:”ng…nggak ko nggak nyuri, cuman ngumpetin ajach aku kan lagi puasa takutnya kehabisan”.
Semua:”oo..ooh lagi puasa”.
Rivan:”ya sudah kita pergi kemesjid saja”.
Setelah pulang dari mesjid, mereka langsung pergi keruang keluarga sambil menunggu pertanda ngaji tiba .
Mereka berbisik untuk mengerjai imam dan zahara yang lagi buka puasa,mereka pun pergi kedapur berpura2 ngambil minum.
Imam:”pada ngapain ?”.
Salsa:”ambil minum”.
Zahara:”ko ambil minum barengan?”
Rivan:”kan yang minumnya juga banyak”.
Nizam:”eh van, van, kemarin aku lihat muntah kucing”. (sambil minum segelas air putih)
Rivan:”dimana ?”.
Nizam:”dibelakang rumah”.
Indar:”waa..ah itu mah sudah biasa, kemarin aku lihat ada sapi muntah”.
Annisa:”dimana A, ko bisa sapi muntah, apa karena naik mobil kejauhan?”.
Indar:”bisa juga” (sambil menunjukan jarinya kemuka annisa)
Annisa:” “tapi muntahnya kaya gimana, apa….sepertii ini uwo….uwo…”.
Indar:”bukan tapi seperti ini bru…ut…brutttt… brusut…. Keluarnya gede…ee banget. udah gitu bau lagi. ngnggak seperti biasanya, mungkin keracunan tanaman”.
Zahara yang sudah merasa tidak tahan lagi, dia langsung marah dan melemparkan sendok.
Zahara:”sebenarnya kalian bisa diam tidak?... mau niat jorok2in aku makan.ya”.
Annisa:”ya…a,lagian tadi kita niatnya mau berhenti jorok2in kalian, tapi A imam tidak merasa jorok”.
Imam:”astagfirullooooh kalo saya ngomong juga tidak ada gunanya, kalian akan tetap menjorok2in saya” (sambil meneruskan makannya)
Dug,dug,dug, terdengar petanda ngaji akan dimualai, semua santri menuju masjid begitupun dengan semua cucu kiyai.
Semua cucu kiyai berada dimasjid, hanya annisa yang belum datang .tak lama kemudian annisa datang
Annisa:”yaa…Aa annisa kesiangan dech.. ya sudah annisa duduk di depan”.
Lalu abah berkata
Abah:”annisa duduknya dibelakang saja, itu mah kalo lagi sama nak iqabal ngajinya”.
Annisa:”yah abah ngnggak apa2 annisa duduk didepan ajach, kan annisa WNI yang baik suka menaati peraturan “(kata annisa sambil melirik kearah darul)
Indar:”dasar si annisa, bilang ajach mau ngelihat seseorang “(kata indar dengan suara pelan)
Abah:”ya sudah, sekarang kalian buka kitabnya dan hapalin talaran yang suruh abah suruh talar kemarin!”.

Semua santri membuka kitabnya dan menghapal halaman yang sudah ditentuin oleh abah.
imriti, itulah kitab yang sedang mereka hapalkan, meski hanya beberapa bait saja,tapi mereka terus menghapal maskipun mereka suka bercanda tapi ketika mereka disuruh menghapal mereka suka menghapal tugas itu dengan khusyuk

Annisa hanya duduk terdiam, dia terus melihat kearah darul tiba2 abah berkata
Abah:”annisa ayo hapalkan nanti kamu tidak bisa”.
Annisa:”iya abah tenang ajach”.
Taklama kemudian abah berkata
Abah:”apakah kalian sudah menghapal semuanya?”
Semuanya:”sudah”.
Abah:”kalo begitu, ayo dimulai dari annisa, kamu baca sekarang dimulai dari bait pertama sampai bait kedua”.
Annisa:”baik abah”.
Annisa membaca bait itu  dengan lancar dan nada yang biasa dipakai
Annisa:”bismilahirrohmanirrohim”.
Yakulubadahambidiljalali
Musolliyanalannabihiwalali
Abdunasirurohmatalkarimi
E’ah madubnuabidirrohimi

Setelah annisa membaca, abah menyuruh cucu yang lainnya dan maju kedepan duluan adalah imam, tapi dibelakang terlihat para santri wanita ingin tahu mukanya imam seperti apa. saat imam kedepan mereka berkata
Inayah:”(ehum….ehum……)

To be continued ...
Kalau teman-teman penasaran dengan kisah selanjutnya ,update terus Kumpulan Tulisan Tangan.

Rabu, 21 Agustus 2013

Enaknya Jadi Cucu kiyai I

By on 04.25

Pesantren adalah lembaga pendidika  tempat di mana para santri dan santriawati mencari ilmu. Di jaman sekarang banyak pesantren yang lebih di kenal dengan pesantren modern,karena banyak yang mengabungkan antara pesantren dan sekolah. 



Pulau jawa terkenal akan pesantrennya dan salah satunya adalah pesantren al-hidayah, yang berdiri sejak 67 tahun yang lalu, pesantren ini dipimpin oleh seorang kiyai yang bernama kiyai haji Muhammad  Abdullah beliau adalah seorang kiyai yang disegani olah  banyak orang dan masarakat yang ada di sekitarnya, karena keperibadianya yang sangat baik dan alim, selain memiliki banyak santri beliau juga memiliki banyak cucu dari lima orang anak dan dari masing-masing anak itu lahirlah cucu-cucu kiyai, yakni Fatimah,hazni dan juga nizam,merupakan tiga bersaudara dan mereka merupakan cucu kiyai dari anak pertama kiyai yang mana kedua orang tua mereka tinggal dimesir, ayahnya seorang dosen disalah satu universitas dimesir dan ibunya adalah seorang pemilik pabrik kerupuk,sedangkan imam dan aisyah mereka adalah dua bersaudara dari anak kedua kiyai Abdullah dan orang tua mereka tinggal dilingkungan pesantren untuk zahara sendiri dia merupakan cucu dari anak ketiga kiyai abdullah yang mana zahara sendiri  tidak memiliki saudara bahkan kedua orangtuannya sudah meninggal saat perjalanan untuk melaksanakan ibadah haji mereka kecelakaan pesawat sejak dia masih kecil dan ibunya menitipkan dia pada kedua orang tua imam dan sejak saat itulah zahara menjadi putri angkat dari orang tua  imam. Rivan sendiri bersaudara dengan indar dan annisa, orang tuannya juga tidak tinggal dipesantren ,ibunya menikah dengan seorang pengusaha asli Indonesia tapi tinggal diluar negri dan cucu terakhir adalah  salsa,ia hidup tanpa memiliki saudara kedua orang tuanya juga tinggal diluar kota mereka sengaja menitipkan anaknya, karena itu adalah sebuah permintaan abah,abah bilang” semua  cucunya harus tinggal bersamanya”.meski sikap mereka berbeda-beda, tapi keluarganya itu selalu  hidup dengan rukun .

Selamat membaca...

Seperti biasa, para santri berkumpul di madrasah untuk melaksanakan pengajian , mereka sedang menunggu kiyai Abdullah datang. Tidak beberapa lama kemudian kiyai pun datang memakai baju koko warna putih , sarung yang berwarna hijau tua disertai dengan peci yang berwarna putih tak lupa pula kiyai suka membawa sejadah ketika akan pergi untuk mengajar ngaji, kiyaipun duduk ditempat biasa sambil melirik memandang kearah para santri, tak lama kemudian kiayi berkata kepada salah seorang santrinya. Dia adalah seorang rois di pesantren al-hidayah.

Kiyai Abdullah :” nak iqbal..! kemana nizam dan rivan..?sepertinya saya tidak melihat mereka “.
Iqbal:” maaf aki  haji, saya kurang tau  dari tadi saya tidak melihat mereka”.
Kiyai:” bagaimana dengan indar dan imam apakah mereka juga tidak hadir?”..

Tiba-tiba kedua cucu nya berkata:

Indar dan imam:” abah saya hadir ( kata imam dan indar sambil mengacungkan tangannya)”.
Kiyai:” oh.. bagus  kalau kalian hadir”. 
Kiyai :” kemana perginya nizam dan rivan?, ..(kiyai berkata sambil membenarkan kaca matanya)”.
Iqbal:” ki haji! apa perlu saya carikan  mereka berdua?”.
Kiyai:” tidak usah.. nak iqbal, lebih baik kita mulai pengajiannya”. 

Tak lama Kemudian pak kiyai melirik kearah santri perempuan ,saat melirik kearah santri perempuan dia tidak melihat seorangpun cucu perempuanya ada di sana dan tak lama kemudian kiyai bertanya pada seorang roisah. 

Kiyai:” nak farida! kemana semua cucu perempuan ku.. mengapa mereka tidak mengaji?(Tanya kiyai pada seorang roisah)”.
Farida:” maaf ki haji, saya tidak tau..tapi setau saya teh Fatimah dan teh aisyah sedang pergi kerumah euceu haji halimah. 
Kiyai:” lantas bagaimana dengan ke empat cucu lainya ?”.
Farida:” maaf ki haji waktu saya mau pergi mengaji,  saya melihat neng anisa dan neng hazni sedang berada di kobong tapi saya tidak tau dengan neng zahara dan neng salsa.
Kiyai:” ya sudah , kalau begitu mari kita mulai saja pengajiannya (kata kiyai sambil membuka kitabnya).”

Pengajianpun di mulai tanpak di hadiri sebagian cucu kiyai, di sebuah tempat di atas pohon  besar terlihat rivan dan nizam sedang asyik berbicara, sambil memakan kripik singkong kesukaan nizam. Berbeda dengan rivan dia lebih memilih coklat mahal sebagai makanan kesukaannya, maklumlah cucu kiyai yang satu ini berbeda dengan cucu-cucu kiyai yang lainnya, tak terasa tiga  jam sudah berlalu, pengajian pun sudah selesai. 

Pak kiyai tidak langsung pulang menuju kediamannya, melainkan dia melangsungkan shalat berjamah bersama santri-santrinya, sementara para santriawati berbondong-bondong pergi ke asrama mereka masing-masing.Di atas pohon terlihat rivan  sedang membangunkan nizam yang sedang tertidur lelap karna terlalu lama menunggu.

Rivan:” :”a niza…m, a….., bangun! lihat dibawah para bidadari sudah pulang dari pengajian  bangun donk jangan tidur melulu. (kata rivan  sambil menepuk A nizam )
Nizam  terdiam sejenak, tak lama kemudian nizam bangun sambil berkata:” 
Nizam:” heeeueh….. ada apa? (kata nizam sambil bangun dari tidurnya)”.
Rivan:” itu para  bidadari yang kamu tunggu dari tadi sudah pada datang”.
Nizam:” mana ..mana…….. mereka ko nggak ada? ( kata nizam sambil melirik kebawah mencari para bidadari)”.
Rivan:” dasar ngelihat cewek aja langsung bangun,tapi di suruh ngaji langsung tidur. ( kata rivan sambil tersenyum meledek nizam yang baru bangun )”.
Nizam:” gila kamu van, masa kamu bohongin aku”. 
Rivan :”ayo a…. kita shalat isya dulu, abah udah mau mulai tuh shalatnya (sambil menepukan pecinya terhadap kepala nizam)”.
Terlihat dibawah sana ada dua orang santri yang mencari-cari nizam dan rivan,sambil berteriak memanggil.
Santri:”ang nizaam….. ang rivaan……..,dimana kalian…?(sambil melihat-lihat sekeliling).
selang beberapa menit kemudian, merekapun bertemu dengan annisa dan hazni
Annisa:”cari siapa kang iqbal?”.
Iqbal:”ini neng nissa,saya sama hilman sedang  mencari ang nizam sama ang rivan, kata ki haji mereka harus ikut berjamaah bersama”.
Hazni:”kang iqbal sigigi kelinci juga ikut? (kata hazni sambil tertawa lepas).”
Iqbal:” eh iya neng. ini mah hilman bukan gigi kelinci jangan gitu neng”.
Anissa:”emang benerkan itu sigigi kelinci”.
Iqbal:”ya sudah, terserah neng annisa saja kalo begitu saya permisi, saya harus mencari ang nizam dan ang rivan,assalamualaikum”. 
Anissa dan hazni:”Waalaikum salam Warahmatulllahi Wabarokaaatuh,(kata mereka dengan suara yang lantang disertai  tawa yang lepas)”.
Annisa:”hazni!,dimana yach a rivan dan a nizam?”.
Hazni:”oooh iya,…. aku tahu pasti disana! (kata hazni sambil melangkahkan kaki dan diikuti oleh annisa)”.
Annisa:”hazni!kita mau kemana sih?”.(sambil terus mengikuti hazni dari belakang)”.
Hazni:”suu…uts diam ikut saja ! (sambil terus berjalan perlahan)”.
Merekapun pergi menuju tempat nizam dan rivan biasa bersantai,sesampainya disana hazni langsung naik keatas pohon dengan menggunakan tangga dan diikuti oleh annisa
Hazni:”a nizam…..,a nizam…….a rivan…..a ,rivan…..!
Nissa:”ini ….?
Hazni:”suu…ts.. diam! 
Tak lama kemudian, merekapun turun dari atas pohon itu ,ternyata mereka tidak menemukan nizam dan rivan berada disana lalu mereka pergi dari tempat itu,dibelokan kemesjid terlihat rivan dan nizam sedang berjalan begitu santai. Hazni yang melihat mereka berdua berjalan langsung menghentikan mereka dan tiba-tiba hazni berkata.
Hazni:”A nizam,A rivan!. Abah bilang kalian harus ikut berjamaah! (kata hazni sambil berlari menuju kearah rivan dan nizam)”.
Nizam:”itu si endol-endol ikut juga”.
Annisa:”enak ajach, kamu  bilang aku endol-endol(sambil menepuk punggung nizam)”.
Hazni:”sudah-sudah, cepat masuk nanti abah marah”. 
Nizam:”iyaa…. baik bebek- cobek”. 
Hazni:”terserah a nizam lah  mau bilang apa,tapi inget ya pesen hazni sama the nisa barusan tolong di catet a,hazni sama the nisa pergi dulu Assalamualaikum(kata hazni sambil pergi)”.
Diruang tamu terlihat salsabila sedang asyik dengan hpnya, dia sedang mendengarkan musik korea kesukaanya sambil memakan tahu bulat disertai dengan sambal pedas.Tak lama kemudian terlihat imam berjalan kearahnya,lalu dia berkata:
Imam:”kenapa kamu tidak ngaji ?.... terus yang lainnya juga sama,tadi abah nanya kekang iqbal sama teh farida”.
Salsabila:”aduuuuh…. A imam perut salsa sakiiit….(sambil kentut dan melepas tawanya)”.
Imam:”daasar kamu,hemm.. bau lagi….”.
Salsabila:”maaf A, habis perut salsa nggak bisa nahan”.
Imam:”ya sudah, terus zahara kemana?”.
 Salsabila:”ngnggak tahu tuh A, sejak tadi siang dia murung terus dikamar”. 
Imam:”kalo begitu a imam samperin zahara dulu, oh iya makannya jangan terlalu banyak nanti kamu sakit. (kata imam sambil mengelus kepala salsabila)”.
Imampun pergi kekamar zahara, sesampainya didepan kamar imam mengetuk pintu dan berkata:
Imam:”zahara….,zahara… ! kamu ada didalam?”.
Imam terus memanggil nama zahara, tapi tidak ada jawaban untuk itu dia langsung membuka pintu kamar,ketika itu zahara sedang duduk bengong melamun sambil menangis diatas tempat tidur.
Imam:”kenapa kamu bengong ? ko nangis. (kata imam sambil duduk disamping zahara)”.
Zahara:”heuheuheu………….(zahara menangis semakin keras)”.
Imam:”kenapa,ada apa dengan kamu ?”.
Zahara:”A ima……m heuheuheu….”
Imam:”sudah diam! kamu sudah besar masa kamu menangis seperti anak kecil,ayo coba cerita siapa tahu Aa bisa bantu(kata imam sambil mengangkat dagu zahara)”.
Zahara:”A ara diputusin sama pacar ara(sambil merengek)”.
Imam tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan zahara.
Imam:”daasar kamu, masa gara-gara diputusin cowok kamu nangis”.
Zahara:”ini cowoknya beda makanya zahara nangis “.
Imam:”itu tandanya dia bukan jodoh kamu,sudah shalat belum?”.
Zhara terdiam dia hanya menggelengkan kepalanya.
Imam:”cepat shalat dulu!... supaya kamu dapat pacar baru(kata imam sambil tertawa dan meninggalkan kamar zahara)”.
Saat imam sedang berada didalam kamar zahara, untuk menenangkan zahara terlihat abah sedang memperhatikan mereka dalam hatinya abah berkata:” diantara cucu abah imamlah yang paling dewasa” lalu abahpun pergi meninggalkan kamar zahara.
Di koridor terlihat fatimah dan Aisyah sedang berjalan sambil asyik berbincang, lalu mereka bertemu dengan abah dan merekapun terdiam tanpa kata.
Fattimah:” eh abah,,,,(sambil tersenyum ramah)”.
Abah:” mengapa malam ini kalian tidak mengaji?(kata abah  pada fatimah dan Aisyah)”.
Fatimah:” maaf abah, tadi kami pergi kerumahnya Aisyah”. 
Abah:” oh.. yah sudah, cepat kalian pergi keasrama lihat para santri jangan sampai mereka tidak mengikuti pengajian nak iqbal malam ini “.
Aisyah:” baik abah, kalau begitu kami akan segera pergi”.
Merekapun pergi untuk melihat para santri, taklama kemudian koh-kol berbunyi (pertanda pengajian akan di mulai) malam ini semua cucu kiyai terlihat hadir, tapi hanya satu yang tidak hadir yaitu zahara, yang tetap murung dikamar karna putus cinta, pengajian kang iqbalpun sudah dimulai salah satu cucu perempuan masih tetap asyik bercanda meski pengajian sudah dimulai.
Salsabila:” kang iqbal !, itu assiten kang iqbal si gigi kelinci kemana, ko nggak nggak ada?”.
Semua santri tertawa mendengar perkatan salsabila yang membuat kocak.
Kang iqbal:” oh apa neng ..?”.
Salsabila :” ih dasar domba budeg , itu si hilman”.
Iqbal:” oh itu ada neng, di belakang dekat ang imam( kata iqbal sambil menunjuk kearah hilman dengan ibu jarinya)”.
Indar:” eeeeh….. salsabila, diam donk kamu! jangan bicara terus, kapan kang iqbal mulai ngajinya, dasar bibir kereta”. 
Salsabila:” eh apa kamu A …. diam kamu A indar!.(dengan suara yang lantang)”.
Imam:” sudah lah indar, mulut salsa emang kaya kereta berjalan sebaiknya kamu mengalah saja( kata imam sambil memandang kearah indar)”.
Rivan:” iyah, lebih baik diam kan semuanya juga tau kalau salsa itu mulut kereta hehehe..( kata rivan sambil tersenyum )”.

Pengajianpun dimulai, mereka begitu khusyuk saat mengaji  berbeda dengan cucu laki-laki tertua kiyai yaitu nizam,  dia  malah asyik  bercanda bersama para santriawati, dengan cara saling bertukar surat (leteran), karna duduk santri laki-laki dan perempuan duduk bersebelahan, mereka hanya di pisah oleh kain mihrob.
Selain nizam, terlihat salsabila sedang asyik mengerjai para santri laki-laki dia asyik menusukan jarum yang digunakan untuk jilbabanya dengan cara menusukan jarum ke punggung para santri yang ada di sekitar, para santri tidak pernah komplen karena mereka tau bahwa yang yang suka jail dengan jarum itu adalah salsabila gadis cantik cucu  termuda kiyai, di depan pintu terlihat Annisa sedang merayap-rayap masuk tanpak sepengetahuan kang iqbal..tapiiiiiii salsabila melihat Annisa merayap masuk. 

Salsabila:” iih…teh annisaaa..”.

Semua santri yang sedang khusuk mengaji kaget, mereka langsung memandang kearah pintu begitu juga dengan kang iqbal, Annisa terdiam , baru beberapa langkah dia berjalan tiba-tiba kang iqbal memandang ..
(dengan nada merayu meminta belas kasihan).

Iqbal:” “gimana yah neng, kan ini sudah peraturanya lagian ini peraturan bukan saya yang buat tapi teh Fatimah, teteh  eneng sendiri”.
Annisa:” yaaah kang iqba……l. satu kali inii…..ii saja tolongin nisa yah kang iqbal,, please yah kang,,yaah”.
Tanpa disadari dibelakang rivan berkata:
Rivan:” apa loh, plas plis-plas plis bisa bahasa inggris segitu aja pamer..dasar endol-endol  bocok heee..hehe”.
Annisa:“eh A rivan, aku ituh ngomong sama kang iqbal, bukan sama kamu lebih baik kamu diam saja !” (kata annisa menjawab perkataan rivan yang ia sendiri tidak tau di mana letak keberadaan rivan).
Imam:” nis…. sebaiknya kamu ikutin aja peraturanya, itu adalah solusi yang tercepat dan tepat”.
Annisa:” “yah sudah lah”. 

Dengan terpaksa Annisa menerima hukuman itu, lalu ia duduk di depan para santri laki-laki, saat annisa duduk didepan,dibelakang tanpak indar sedang memelototi dia, indar juga memonyongkan bibirnya terhadap annisa.tapi Annisa didepan malah asyik melihat cowok-cowok ganteng dia tidak menghiraukan indar.tak terasa waktu  ngajipun selesai,para santri pergi meninggalkan madrasah termasuk para cucu kiyai mereka pulang kerumah kiyai,sesampainya dirumah mereka  tidak langsung tidur tapi,mereka bercanda dulu diruang keluarga.

Fatimah:”annisa kamu kenapa sich bikin malu kita ajach?”.
Annisa hanya tersenyum dan tidak menghiraukan kata-kata Fatimah,tak lama kemudian indar dan cucu laki-laki yang lain datang.
Imam:”kalian belum tidur,lagi pada ngapain?”.
Aisyah:”kita lagi ngumpul dulu masih belum ngantuk”.
Imam:”ih… annisa malu-maluin, kenapa kamu kesiangan?”.
Annisa:”biasa…. ada sesuatu, tapiiii…. seru juga disuruh duduk didepan”.
Fatimah:”memangnya ada apa didepan?”
Annisa:”itu banyak cowok-cowok ganteng, apalagi yang disamping A indar,A siapa dia?”
Indar:”pantesan aku melototin kamu ,kamu nggak memperhatikan aku”.
Annisa:”A indar siapa dia?”.
Indar:”oooh dia namanya darul.” 
Annisa:”A indar tahu tidak, asramanya  nomer berapa,boleh dong dikenalin?”
Indar:”lah….. dasar kamu itu,nggak ah cari tahu ajach sendiri”.
Annisa:”ayo dong A kenalin aku “.

To be continued ....
Kalau teman-teman penasaran dengan kisah selanjutnya ,update terus Kumpulan Tulisan Tangan.