Rabu, 21 Agustus 2013

Enaknya Jadi Cucu kiyai I

By on 04.25

Pesantren adalah lembaga pendidika  tempat di mana para santri dan santriawati mencari ilmu. Di jaman sekarang banyak pesantren yang lebih di kenal dengan pesantren modern,karena banyak yang mengabungkan antara pesantren dan sekolah. 



Pulau jawa terkenal akan pesantrennya dan salah satunya adalah pesantren al-hidayah, yang berdiri sejak 67 tahun yang lalu, pesantren ini dipimpin oleh seorang kiyai yang bernama kiyai haji Muhammad  Abdullah beliau adalah seorang kiyai yang disegani olah  banyak orang dan masarakat yang ada di sekitarnya, karena keperibadianya yang sangat baik dan alim, selain memiliki banyak santri beliau juga memiliki banyak cucu dari lima orang anak dan dari masing-masing anak itu lahirlah cucu-cucu kiyai, yakni Fatimah,hazni dan juga nizam,merupakan tiga bersaudara dan mereka merupakan cucu kiyai dari anak pertama kiyai yang mana kedua orang tua mereka tinggal dimesir, ayahnya seorang dosen disalah satu universitas dimesir dan ibunya adalah seorang pemilik pabrik kerupuk,sedangkan imam dan aisyah mereka adalah dua bersaudara dari anak kedua kiyai Abdullah dan orang tua mereka tinggal dilingkungan pesantren untuk zahara sendiri dia merupakan cucu dari anak ketiga kiyai abdullah yang mana zahara sendiri  tidak memiliki saudara bahkan kedua orangtuannya sudah meninggal saat perjalanan untuk melaksanakan ibadah haji mereka kecelakaan pesawat sejak dia masih kecil dan ibunya menitipkan dia pada kedua orang tua imam dan sejak saat itulah zahara menjadi putri angkat dari orang tua  imam. Rivan sendiri bersaudara dengan indar dan annisa, orang tuannya juga tidak tinggal dipesantren ,ibunya menikah dengan seorang pengusaha asli Indonesia tapi tinggal diluar negri dan cucu terakhir adalah  salsa,ia hidup tanpa memiliki saudara kedua orang tuanya juga tinggal diluar kota mereka sengaja menitipkan anaknya, karena itu adalah sebuah permintaan abah,abah bilang” semua  cucunya harus tinggal bersamanya”.meski sikap mereka berbeda-beda, tapi keluarganya itu selalu  hidup dengan rukun .

Selamat membaca...

Seperti biasa, para santri berkumpul di madrasah untuk melaksanakan pengajian , mereka sedang menunggu kiyai Abdullah datang. Tidak beberapa lama kemudian kiyai pun datang memakai baju koko warna putih , sarung yang berwarna hijau tua disertai dengan peci yang berwarna putih tak lupa pula kiyai suka membawa sejadah ketika akan pergi untuk mengajar ngaji, kiyaipun duduk ditempat biasa sambil melirik memandang kearah para santri, tak lama kemudian kiayi berkata kepada salah seorang santrinya. Dia adalah seorang rois di pesantren al-hidayah.

Kiyai Abdullah :” nak iqbal..! kemana nizam dan rivan..?sepertinya saya tidak melihat mereka “.
Iqbal:” maaf aki  haji, saya kurang tau  dari tadi saya tidak melihat mereka”.
Kiyai:” bagaimana dengan indar dan imam apakah mereka juga tidak hadir?”..

Tiba-tiba kedua cucu nya berkata:

Indar dan imam:” abah saya hadir ( kata imam dan indar sambil mengacungkan tangannya)”.
Kiyai:” oh.. bagus  kalau kalian hadir”. 
Kiyai :” kemana perginya nizam dan rivan?, ..(kiyai berkata sambil membenarkan kaca matanya)”.
Iqbal:” ki haji! apa perlu saya carikan  mereka berdua?”.
Kiyai:” tidak usah.. nak iqbal, lebih baik kita mulai pengajiannya”. 

Tak lama Kemudian pak kiyai melirik kearah santri perempuan ,saat melirik kearah santri perempuan dia tidak melihat seorangpun cucu perempuanya ada di sana dan tak lama kemudian kiyai bertanya pada seorang roisah. 

Kiyai:” nak farida! kemana semua cucu perempuan ku.. mengapa mereka tidak mengaji?(Tanya kiyai pada seorang roisah)”.
Farida:” maaf ki haji, saya tidak tau..tapi setau saya teh Fatimah dan teh aisyah sedang pergi kerumah euceu haji halimah. 
Kiyai:” lantas bagaimana dengan ke empat cucu lainya ?”.
Farida:” maaf ki haji waktu saya mau pergi mengaji,  saya melihat neng anisa dan neng hazni sedang berada di kobong tapi saya tidak tau dengan neng zahara dan neng salsa.
Kiyai:” ya sudah , kalau begitu mari kita mulai saja pengajiannya (kata kiyai sambil membuka kitabnya).”

Pengajianpun di mulai tanpak di hadiri sebagian cucu kiyai, di sebuah tempat di atas pohon  besar terlihat rivan dan nizam sedang asyik berbicara, sambil memakan kripik singkong kesukaan nizam. Berbeda dengan rivan dia lebih memilih coklat mahal sebagai makanan kesukaannya, maklumlah cucu kiyai yang satu ini berbeda dengan cucu-cucu kiyai yang lainnya, tak terasa tiga  jam sudah berlalu, pengajian pun sudah selesai. 

Pak kiyai tidak langsung pulang menuju kediamannya, melainkan dia melangsungkan shalat berjamah bersama santri-santrinya, sementara para santriawati berbondong-bondong pergi ke asrama mereka masing-masing.Di atas pohon terlihat rivan  sedang membangunkan nizam yang sedang tertidur lelap karna terlalu lama menunggu.

Rivan:” :”a niza…m, a….., bangun! lihat dibawah para bidadari sudah pulang dari pengajian  bangun donk jangan tidur melulu. (kata rivan  sambil menepuk A nizam )
Nizam  terdiam sejenak, tak lama kemudian nizam bangun sambil berkata:” 
Nizam:” heeeueh….. ada apa? (kata nizam sambil bangun dari tidurnya)”.
Rivan:” itu para  bidadari yang kamu tunggu dari tadi sudah pada datang”.
Nizam:” mana ..mana…….. mereka ko nggak ada? ( kata nizam sambil melirik kebawah mencari para bidadari)”.
Rivan:” dasar ngelihat cewek aja langsung bangun,tapi di suruh ngaji langsung tidur. ( kata rivan sambil tersenyum meledek nizam yang baru bangun )”.
Nizam:” gila kamu van, masa kamu bohongin aku”. 
Rivan :”ayo a…. kita shalat isya dulu, abah udah mau mulai tuh shalatnya (sambil menepukan pecinya terhadap kepala nizam)”.
Terlihat dibawah sana ada dua orang santri yang mencari-cari nizam dan rivan,sambil berteriak memanggil.
Santri:”ang nizaam….. ang rivaan……..,dimana kalian…?(sambil melihat-lihat sekeliling).
selang beberapa menit kemudian, merekapun bertemu dengan annisa dan hazni
Annisa:”cari siapa kang iqbal?”.
Iqbal:”ini neng nissa,saya sama hilman sedang  mencari ang nizam sama ang rivan, kata ki haji mereka harus ikut berjamaah bersama”.
Hazni:”kang iqbal sigigi kelinci juga ikut? (kata hazni sambil tertawa lepas).”
Iqbal:” eh iya neng. ini mah hilman bukan gigi kelinci jangan gitu neng”.
Anissa:”emang benerkan itu sigigi kelinci”.
Iqbal:”ya sudah, terserah neng annisa saja kalo begitu saya permisi, saya harus mencari ang nizam dan ang rivan,assalamualaikum”. 
Anissa dan hazni:”Waalaikum salam Warahmatulllahi Wabarokaaatuh,(kata mereka dengan suara yang lantang disertai  tawa yang lepas)”.
Annisa:”hazni!,dimana yach a rivan dan a nizam?”.
Hazni:”oooh iya,…. aku tahu pasti disana! (kata hazni sambil melangkahkan kaki dan diikuti oleh annisa)”.
Annisa:”hazni!kita mau kemana sih?”.(sambil terus mengikuti hazni dari belakang)”.
Hazni:”suu…uts diam ikut saja ! (sambil terus berjalan perlahan)”.
Merekapun pergi menuju tempat nizam dan rivan biasa bersantai,sesampainya disana hazni langsung naik keatas pohon dengan menggunakan tangga dan diikuti oleh annisa
Hazni:”a nizam…..,a nizam…….a rivan…..a ,rivan…..!
Nissa:”ini ….?
Hazni:”suu…ts.. diam! 
Tak lama kemudian, merekapun turun dari atas pohon itu ,ternyata mereka tidak menemukan nizam dan rivan berada disana lalu mereka pergi dari tempat itu,dibelokan kemesjid terlihat rivan dan nizam sedang berjalan begitu santai. Hazni yang melihat mereka berdua berjalan langsung menghentikan mereka dan tiba-tiba hazni berkata.
Hazni:”A nizam,A rivan!. Abah bilang kalian harus ikut berjamaah! (kata hazni sambil berlari menuju kearah rivan dan nizam)”.
Nizam:”itu si endol-endol ikut juga”.
Annisa:”enak ajach, kamu  bilang aku endol-endol(sambil menepuk punggung nizam)”.
Hazni:”sudah-sudah, cepat masuk nanti abah marah”. 
Nizam:”iyaa…. baik bebek- cobek”. 
Hazni:”terserah a nizam lah  mau bilang apa,tapi inget ya pesen hazni sama the nisa barusan tolong di catet a,hazni sama the nisa pergi dulu Assalamualaikum(kata hazni sambil pergi)”.
Diruang tamu terlihat salsabila sedang asyik dengan hpnya, dia sedang mendengarkan musik korea kesukaanya sambil memakan tahu bulat disertai dengan sambal pedas.Tak lama kemudian terlihat imam berjalan kearahnya,lalu dia berkata:
Imam:”kenapa kamu tidak ngaji ?.... terus yang lainnya juga sama,tadi abah nanya kekang iqbal sama teh farida”.
Salsabila:”aduuuuh…. A imam perut salsa sakiiit….(sambil kentut dan melepas tawanya)”.
Imam:”daasar kamu,hemm.. bau lagi….”.
Salsabila:”maaf A, habis perut salsa nggak bisa nahan”.
Imam:”ya sudah, terus zahara kemana?”.
 Salsabila:”ngnggak tahu tuh A, sejak tadi siang dia murung terus dikamar”. 
Imam:”kalo begitu a imam samperin zahara dulu, oh iya makannya jangan terlalu banyak nanti kamu sakit. (kata imam sambil mengelus kepala salsabila)”.
Imampun pergi kekamar zahara, sesampainya didepan kamar imam mengetuk pintu dan berkata:
Imam:”zahara….,zahara… ! kamu ada didalam?”.
Imam terus memanggil nama zahara, tapi tidak ada jawaban untuk itu dia langsung membuka pintu kamar,ketika itu zahara sedang duduk bengong melamun sambil menangis diatas tempat tidur.
Imam:”kenapa kamu bengong ? ko nangis. (kata imam sambil duduk disamping zahara)”.
Zahara:”heuheuheu………….(zahara menangis semakin keras)”.
Imam:”kenapa,ada apa dengan kamu ?”.
Zahara:”A ima……m heuheuheu….”
Imam:”sudah diam! kamu sudah besar masa kamu menangis seperti anak kecil,ayo coba cerita siapa tahu Aa bisa bantu(kata imam sambil mengangkat dagu zahara)”.
Zahara:”A ara diputusin sama pacar ara(sambil merengek)”.
Imam tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan zahara.
Imam:”daasar kamu, masa gara-gara diputusin cowok kamu nangis”.
Zahara:”ini cowoknya beda makanya zahara nangis “.
Imam:”itu tandanya dia bukan jodoh kamu,sudah shalat belum?”.
Zhara terdiam dia hanya menggelengkan kepalanya.
Imam:”cepat shalat dulu!... supaya kamu dapat pacar baru(kata imam sambil tertawa dan meninggalkan kamar zahara)”.
Saat imam sedang berada didalam kamar zahara, untuk menenangkan zahara terlihat abah sedang memperhatikan mereka dalam hatinya abah berkata:” diantara cucu abah imamlah yang paling dewasa” lalu abahpun pergi meninggalkan kamar zahara.
Di koridor terlihat fatimah dan Aisyah sedang berjalan sambil asyik berbincang, lalu mereka bertemu dengan abah dan merekapun terdiam tanpa kata.
Fattimah:” eh abah,,,,(sambil tersenyum ramah)”.
Abah:” mengapa malam ini kalian tidak mengaji?(kata abah  pada fatimah dan Aisyah)”.
Fatimah:” maaf abah, tadi kami pergi kerumahnya Aisyah”. 
Abah:” oh.. yah sudah, cepat kalian pergi keasrama lihat para santri jangan sampai mereka tidak mengikuti pengajian nak iqbal malam ini “.
Aisyah:” baik abah, kalau begitu kami akan segera pergi”.
Merekapun pergi untuk melihat para santri, taklama kemudian koh-kol berbunyi (pertanda pengajian akan di mulai) malam ini semua cucu kiyai terlihat hadir, tapi hanya satu yang tidak hadir yaitu zahara, yang tetap murung dikamar karna putus cinta, pengajian kang iqbalpun sudah dimulai salah satu cucu perempuan masih tetap asyik bercanda meski pengajian sudah dimulai.
Salsabila:” kang iqbal !, itu assiten kang iqbal si gigi kelinci kemana, ko nggak nggak ada?”.
Semua santri tertawa mendengar perkatan salsabila yang membuat kocak.
Kang iqbal:” oh apa neng ..?”.
Salsabila :” ih dasar domba budeg , itu si hilman”.
Iqbal:” oh itu ada neng, di belakang dekat ang imam( kata iqbal sambil menunjuk kearah hilman dengan ibu jarinya)”.
Indar:” eeeeh….. salsabila, diam donk kamu! jangan bicara terus, kapan kang iqbal mulai ngajinya, dasar bibir kereta”. 
Salsabila:” eh apa kamu A …. diam kamu A indar!.(dengan suara yang lantang)”.
Imam:” sudah lah indar, mulut salsa emang kaya kereta berjalan sebaiknya kamu mengalah saja( kata imam sambil memandang kearah indar)”.
Rivan:” iyah, lebih baik diam kan semuanya juga tau kalau salsa itu mulut kereta hehehe..( kata rivan sambil tersenyum )”.

Pengajianpun dimulai, mereka begitu khusyuk saat mengaji  berbeda dengan cucu laki-laki tertua kiyai yaitu nizam,  dia  malah asyik  bercanda bersama para santriawati, dengan cara saling bertukar surat (leteran), karna duduk santri laki-laki dan perempuan duduk bersebelahan, mereka hanya di pisah oleh kain mihrob.
Selain nizam, terlihat salsabila sedang asyik mengerjai para santri laki-laki dia asyik menusukan jarum yang digunakan untuk jilbabanya dengan cara menusukan jarum ke punggung para santri yang ada di sekitar, para santri tidak pernah komplen karena mereka tau bahwa yang yang suka jail dengan jarum itu adalah salsabila gadis cantik cucu  termuda kiyai, di depan pintu terlihat Annisa sedang merayap-rayap masuk tanpak sepengetahuan kang iqbal..tapiiiiiii salsabila melihat Annisa merayap masuk. 

Salsabila:” iih…teh annisaaa..”.

Semua santri yang sedang khusuk mengaji kaget, mereka langsung memandang kearah pintu begitu juga dengan kang iqbal, Annisa terdiam , baru beberapa langkah dia berjalan tiba-tiba kang iqbal memandang ..
(dengan nada merayu meminta belas kasihan).

Iqbal:” “gimana yah neng, kan ini sudah peraturanya lagian ini peraturan bukan saya yang buat tapi teh Fatimah, teteh  eneng sendiri”.
Annisa:” yaaah kang iqba……l. satu kali inii…..ii saja tolongin nisa yah kang iqbal,, please yah kang,,yaah”.
Tanpa disadari dibelakang rivan berkata:
Rivan:” apa loh, plas plis-plas plis bisa bahasa inggris segitu aja pamer..dasar endol-endol  bocok heee..hehe”.
Annisa:“eh A rivan, aku ituh ngomong sama kang iqbal, bukan sama kamu lebih baik kamu diam saja !” (kata annisa menjawab perkataan rivan yang ia sendiri tidak tau di mana letak keberadaan rivan).
Imam:” nis…. sebaiknya kamu ikutin aja peraturanya, itu adalah solusi yang tercepat dan tepat”.
Annisa:” “yah sudah lah”. 

Dengan terpaksa Annisa menerima hukuman itu, lalu ia duduk di depan para santri laki-laki, saat annisa duduk didepan,dibelakang tanpak indar sedang memelototi dia, indar juga memonyongkan bibirnya terhadap annisa.tapi Annisa didepan malah asyik melihat cowok-cowok ganteng dia tidak menghiraukan indar.tak terasa waktu  ngajipun selesai,para santri pergi meninggalkan madrasah termasuk para cucu kiyai mereka pulang kerumah kiyai,sesampainya dirumah mereka  tidak langsung tidur tapi,mereka bercanda dulu diruang keluarga.

Fatimah:”annisa kamu kenapa sich bikin malu kita ajach?”.
Annisa hanya tersenyum dan tidak menghiraukan kata-kata Fatimah,tak lama kemudian indar dan cucu laki-laki yang lain datang.
Imam:”kalian belum tidur,lagi pada ngapain?”.
Aisyah:”kita lagi ngumpul dulu masih belum ngantuk”.
Imam:”ih… annisa malu-maluin, kenapa kamu kesiangan?”.
Annisa:”biasa…. ada sesuatu, tapiiii…. seru juga disuruh duduk didepan”.
Fatimah:”memangnya ada apa didepan?”
Annisa:”itu banyak cowok-cowok ganteng, apalagi yang disamping A indar,A siapa dia?”
Indar:”pantesan aku melototin kamu ,kamu nggak memperhatikan aku”.
Annisa:”A indar siapa dia?”.
Indar:”oooh dia namanya darul.” 
Annisa:”A indar tahu tidak, asramanya  nomer berapa,boleh dong dikenalin?”
Indar:”lah….. dasar kamu itu,nggak ah cari tahu ajach sendiri”.
Annisa:”ayo dong A kenalin aku “.

To be continued ....
Kalau teman-teman penasaran dengan kisah selanjutnya ,update terus Kumpulan Tulisan Tangan.

0 komentar:

Posting Komentar